Kaca Mata
Selaksa air yang mengguyuri bumi
Menempah kata menjadi kata
Tentang embun yang mengagumi malam
Sibuk berkata dalam rekatan
Kamu...
Kamu yang berkaca-mata
Aku tak pernah bermimpi mengenalmu
Apalagi membiarkanmu memeluk-ku
dengan pesona dingin yang kau tawarkan
Adalah kamu yang telah menjadikanku tawanan dalam
hatimu
Adalah kamu yang berkeliaran dikepalaku
Ketika rindu datang membawa semua rasa
Membiarkan aku menyicipinya
Yang sebenarnya hanya menambah sesak dalam dada
Adalah kamu yang mempesona
Jangan lagi tanyakan mengapa
Karena cinta tak butuh logika apalagi alasan
Adalah kamu yang menjadi impianku
Meretas hidup, merajut satu persatu benang kenangan
hidup
Bersamamu
Ah... aku mulai berlebihan
Tapi...
Bolehkah aku menjadi tawanan permanen dihatimu?
0 komentar: