TOP ENTRI

MALAM DAN MANUSIA

Malam dan Manusia Aku menerka-nerkah aroma tak biasa Menusuk hidung membelalak mata Ternyata ini aroma "kehilangan" nurani dan ...

KERINDUAN Tak bosan-bosan tangan ini menari-nari Menuliskan puisi sebagai pengobat kerinduan sanubari Ah.... perasaan itu mengham...

KERINDUAN



KERINDUAN
Tak bosan-bosan tangan ini menari-nari
Menuliskan puisi sebagai pengobat kerinduan sanubari
Ah.... perasaan itu menghampiri
Tanpa aku izini
Kau?
Aku merindumu dalam heningku
Seperti debu yang diam-diam bersemayam di pelosok kelambu
Tanpa suara namun bermakna dan berusaha bersama
Aku rindu kamu kasihku
Rindu yang tak terukur oleh dalamnya lautan
Rindu yang hangat namun tak terukur dengan hangatnya letusan-letusan
Izinkan aku merindukanmu
Menitip pelukan jiwa dalam hayal
Sedikit kecupan manja di bibir yang tebal
Aku bersemayam dalam kerinduan

0 komentar:

ANGANKU Dipojok kerinduan aku berangan... Menggenggam erat kekuatan-kekuatan cinta Mendesah dan bertahan dalam penantian Bukan ...

ANGANKU



ANGANKU
Dipojok kerinduan aku berangan...
Menggenggam erat kekuatan-kekuatan cinta
Mendesah dan bertahan dalam penantian
Bukan tentang aku, kau atau DIA
Namun tentang keluarga
Anganku beradu dengan nafsuku
Bertemu dititik yang kusebut itu gairah
Namun sayang... tak bermakna..
Anganku beradu dengan nuraniku
Menampar alam kegaiban mata hatiku
Menusuk tajam dan mencabik-cabik keponganku
Menyadarkanku
Dan masih belum bercumbu dititik yang kusebut kepastian

0 komentar:

“KAK” Sayup-sayup memori itu masih terdengar berbisikan di alam sadarku Mencengkram erat dan tak mau beranjak jauh Walau kadang c...

"KAK"



“KAK”
Sayup-sayup memori itu masih terdengar berbisikan di alam sadarku
Mencengkram erat dan tak mau beranjak jauh
Walau kadang coba ku usir bahkan kubunuh
Namun...
Sayup-sayup menjadi gemuruh
Tak terbendung dan aku mau
Menusuk lubuk paling dalam palung hatiku
Tertancap kuat walau ku tak tahu betapa dalam
Tahu kah kau “kak?”
Aku cinta padamu...
Gemuruh-gemuruh itu menjadi nafas gairahku
Cekungan-cekungan dipelupuk mataku
Penghias perjuangan mencintaimu
Dalam kerja yang nyata bukan gaib terasa
Tahu kah kau “kak?”
Aku merinduimu
Wajah yang dulu membayang seperti hantu
Kini kembali lagi menyapaku dalam tarikan bidadari
Mengajakku ke peraduan, merayu dan bercumbu demi kebahagiaan
Tahu kah kau “kak?”
Aku lamar kau
dengan mahar tak terkira
cinta perjaka untuk sang jelita
tahu kah kau “kak?”
aku melihat surga
dalam alunan aksara
ketika kita bersama...

0 komentar:

HARI BARU Hitler dahulu bicara pembebasan dari keterbelakangan Soekarno pun bercerita yang sama dan berakhir dalam luka Ditinggal...

HARI BARU



HARI BARU
Hitler dahulu bicara pembebasan dari keterbelakangan
Soekarno pun bercerita yang sama dan berakhir dalam luka
Ditinggalkan, diasingkan, bahkan dijauhkan dari yang diperjuangkan!!!
Perjuangan tak berjalan bak kuda berkaca mata
Lurus tanpa melihat sesama, aroma dan cinta
Hatiku menolak berjuang seperti mereka
Berjuang tanpa makna
Sejarah melemparku pada sang paduka
Bukan raja yang jumawa apalagi maniak harta
Muhammad nama agungnya
Berjuang dengan jiwa yang bermakna
Dan kini? Miliaran manusia terhinggap namanya
Dan sanggupkan aku? Menciptakan hari baru ketika bersama
Berjuang demiMU yang kini terbungkus rapi dalam bagian di dada
Kau kini sudah berada menuju angkasa
Bersarjana dan menikmati kebebasan yang menuntut keagungan
Dan aku? Masih disini menitip sebuah kerinduan
Dan mungkin sedikit kecupan
Yang disampaikan semilir angin dan jatuhnya awan
Tepat dipelupuk bibir peraduan
Selamat atas kejayaan
Dan doakan aku bertahan
Menang dalam perjuangan!!!

0 komentar:

SEMI Senja sudah menghilang, begitupun dengan dinginnya malam Dan kini? Semi itupun datang dengan kehangatan Memeluk erat raga ...

SEMI



SEMI
Senja sudah menghilang, begitupun dengan dinginnya malam
Dan kini?
Semi itupun datang dengan kehangatan
Memeluk erat raga beserta jiwa
Mengusir dinginnya malam dan misterinya senja..
Semi melangkah kian berlari
Baru saja hinggap sejenak memeluk hati
Tapi itulah yang mereka katakan taichi
Ada yang datang dan ada yang pergi...
Namun semi tetaplah disini
Membelai seluruh ragaku
Juga jiwaku
Tingkatkan gairahku
Celupkan aku bersama hangatmu
Aku rela walau musnah...

0 komentar: