“KAK II”
Kak... masihkah
embun itu embun yang sama?
Yang menyegarkan
hati yang kian gersang!!!
Kak izinkan aku
bercerita...
Desah suaramu di
pesawat sederhana itu mendegupkan gelora didada
Embun itu tak
lagi menyegarkan
Namun membakar
dan menggairahkan
Puisi ini ku
tulis saat telinga ini menangkap desah itu
Desah yang
sejenak namun selalu ku rindu
Kak dalam sajak
tak bertepi ini
Aku ingin
mengecup indah
Lekuk badanmu
yang selalu nakal menyelinap kedalam tenangnya mimpiku...
0 komentar: